Cilacap adalah Kota yang paling aku cinta..
kota cilacap adalah kota yang sangat "Enjoy".
hehehe
bagi anda gan, yang ingin mampir ke kota cilacap tercinta di jamin akan suka, jangan lupa nyicipin Mendoan Khas cilacap yo Gan.. mantapp bangetttt cuy.... cilacap gthu lho? (Bebek kon ra silem, kotane dewek kon ra di alem)
hahaha
oxe, sekarang admin ingin berbagi cerita tentang asal usul sejarah Cilacap....
Langsung z ke TKP..... tariiikkk manggg????
Cilacap, adalah salah
satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap.
Kabupaten ini
berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten
Banyumas dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta
Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Berbatasan langsung
dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan Budaya Jawa
(Banyumasan) dengan Budaya Sunda (Priangan Timur).
Nusa Kambangan,
sebuah pulau yang tertutup terdapat lembaga pemasyarakatan Kelas I, terdapat di
kabupaten ini.
Pulau ini sering juga
disebut sebagai AL Catraz-nya Indonesia.
Ada beberapa Lembaga
Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembang
Kuning, LPBatu, dan LP Besi.
1. Zaman Kerajaan
Jawa
Penelusuran sejarah
zaman kerajaan Jawa diawali sejak zaman Kerajaan Mataram Hindu sampai dengan
Kerajaan Surakarta.
Pada akhir zaman
Kerajaan Majapahit (1294-1478) daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap terbagi
dalam wilayah-wilayah Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur dan Kerajaan
Pakuan Pajajaran, yang wilayahnya membentang dari timur ke arah barat :
Ø
Wilayah
Ki Gede Ayah dan wilayah Ki Ageng Donan dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Ø
Wilayah
Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur
Ø Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Menurut Husein
Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran setelah diserang oleh kerjaan
Islam banten dan Cirebon jatuh pada tahun 1579, sehingga bagian timur Kerajaan
Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Oleh karena itu
seluruh wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap disebelah timur dibawah kekuasaan
Kerajaan Islam Pajang dan sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Kerajaan Pajang
diganti dengan Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopatipada
tahun 1587-1755, maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah
kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram .
Pada tahun 1595
Kerajaan Mataram mengadakan ekspansi ke Kabupaten Galuh yang berada di wilayah
Kerajaan Cirebon.
Menurut catatan
harian Kompeni Belanda di Benteng Batavia, tanggal 21 Pebruari 1682 diterima
surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari Citarum, sebelah utara
Karawang ke Bagelen.
Nama-nama yang
dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan
Limbangan.
2. Zaman Penjajahan
Belanda
Pembentukan Onder
Afdeling Cilacap (dua bulan setelah Residen Launy bertugas) dengan besluit
Gubernur Jenderal D.De Erens tanggal 17 Juli 1839 Nomor 1, memutuskan :
"Demi
kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan selatan
Banyumas dan peningkatan pembangunan pe,abuhan Cilacap, maka sambil menunggu
usul organisasi distrik-distrik bagian selatan yang akan menjadi bagiannya,
satu dari tiga Asisten Resident di Karesidenan ini akan berkedudukan di
Cilacap".
Karena daerah
Banyumas Selatan dianggap terlalu luas untuk dipertahankan oleh Bupati
Purwokerto dan Bupati Banyumas maka dengan Besluit tanggal 27 Juni 1841 Nomor
10 ditetapkan :"Patenschap" Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten
Banyumas dan dijadikan satu afdeling tersendiri yaitu : afdeling Cilacap dengan
ibu kota Cilacap, yang menjadi tempat kedudukan kepala Bestuur Eropa Asisten
Residen dan Kepala Bestuur Pribumi Rangga atau Onder Regent.
Dengan demikian
Pemerintah Pribumi dinamakan Onder Regentschap setaraf dengan Patih Kepala
Daerah Dayeuhluhur.
Bagaimanapun
pembentukan afdeling memenuhi keinginan Bupati Purwokerto dan Banyumas yang
sudah lama ingin mengurangi daerah kekuasaan masing-masing dengan Patenschap
Dayeuhluhur dan Distrik Adiraja.
Adapun batas Distrik
Adiraja yang bersama pattenschap Dayeuhluhur membentuk Onder Regentschap
Cilacap menurut rencana Residen Banyumas De Sturier tertanggal 31 Maret 1831
adalah sebagai berikut :
Dari muara Sungai
Serayu ke hulu menuju titik tengah ketinggian Gunung Prenteng.
Dari sana menuju
puncak, turun ke arah tenggara pegunungan Kendeng, menuju puncak Gunung Gumelem
(Igir Melayat).
dari sana ke arah
selatan mengikuti batas wilayah Karesidenan Banyumas menuju ke laut.
Dari sana kearah
barat sepanjang pantai menuju muara Sungai Serayu.
dari batas-batas
Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks
Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks. Kawedanan Kroya , karena waktu itu
belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari sub bagian Distrik Adiraja
dan sebagai Distrik Banyumas.
Sehingga luas kawasan
Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap
sekarang.
Pada masa residen
Banyumas ke-9 Van de Moore mengajukan usul Pemerintah Hindia Belanda pada
tanggal 3 Oktober 1855 yang ditandatangani Gubernur Jenderal Duijmaer Van
Tuist, kepada Menteri Kolonial Kerajaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada
tanggal 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5
Januari 1856 Nomor 7/A disampaikan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Usul pembentukan
Kabupaten Cilacap menurut Menteri Kolonial bermakna dua yaitu permohonan
persetujuan pembentukan Kabupaten Cilacap dan organisasi bestir pribumi dan
pengeluaran anggaran lebih dari F.5.220 per tahun yang keduanya memerlukan
persetujuan Raja Belanda,setelah menerima surat rahasia Menteri Kolonial
Pemerintah Hindia Belanda dengan besluit Gubernur Jenderal tanggal 21 Maret
1856 Nomor 21 antara lain menetapkan Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan
menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap).
Daftar Nama Bupati
Cilacap :
1. R. Tumenggung
Tjakra werdana II (1858-1873)
2. R. Tumenggung
Tjakra Werdana III (1873-1875)
3. R. Tumenggung
Tjakra Werdana IV (1875-1881)
4. R.M Adipati
Tjakrawerdaya (1882-1927)
5. R.M Adipati Arya
Tjakra Sewaya (1927-1950)
6. Raden Mas Soetedjo
(1950-1952)
7. R. Witono
(1952-1954)
8. Raden Mas Kodri
(1954-1958)
9. D.A Santoso
(1958-1965)
10. Hadi Soetomo
(1965-1968)
11. HS. Kartabrata
(1968-1974)
12. H. RYK. Moekmin
(1974-1979)
13. Poedjono Pranyoto
(1979-1987)
14. H. Mohamad
Supardi (1987-1997)
15. H. Herry Tabri
Karta, SH (1997-2002)
16. H. Probo
Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002- sekarang)
Daftar KEcamatan di
CILACAP :
1. Adipala
2. Bantarsari
3. Binangun
4. Cilacap Selatan
5. Cilacap Tengah
6. Cilacap Utara
7. Cimanggu
8. Cipari
9. Dayeuhluhur
10. Gandrung Mangu
11. Jeruklegi
12. Kampung Laut
13. Karang Pucung
14. Kawunganten
15. Kedungreja
16. Kesugihan
17. Kroya
18. Majenang
19. Maos
20. Nusawungu
21. Patimuan
22. SAmpang
23. Sidareja
24. Wanareja
VISI DAN MISI
VISI
Visi Pemerintah
Kabupaten Cilacap sesuai RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
Kabupaten Cilacap Tahun 2008-2012 adalah
"Terciptanya
Pemerintahan yang Tangguh, Terpercaya dan Mandiri Guna Mewujudkan Kesejahteraan
Masyarakat"
MISI
Untuk mewujudkan visi
Kabupaten Cilacap ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan
pemerintahan daerah secara efisien dan efektif dengan mensinergikan upaya-upaya
bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat (Good Governance).
2. Meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia baik sumberdaya aparatur maupun sumberdaya
masyarakat secara luas sebagai modal dasar bagi pelaksanaan otonomi daerah.
3. Memberikan
pelayanan prima dalam rangka menumbuhkan iklim investasi yang sehat.
4. Penguatan struktur
perekonomian daerah melalui penguatan potensi ekonomi lokal.
5. Meningkatkan
pembangunan atau penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur ekonomi,
perdagangan, pendidikan dan kesehatan untuk mencapai derajat manusia yang
bermartabat.
6. Meningkatkan
kemampuan keuangan daerah dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah
melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
LAMBANG DAERAH
Bentuk dan Wujud
Lambang Daerah
Bintang Segi Lima;
Melambangkan
keluhuran cita-cita masyarakat Daerah yang berkepribadian Pancasila.
Tugu Pahlawan dengan
lidah api diatas gelombang Laut Selatan;
Tugu Pahlawan
melambangkan perjuangan heroik masyarakat Daerah dimasa Revolusi 1945.
Lidah api menunjukkan
hitungan 5, berarti perjuangan yang berdasarkan Pancasila.
Gelombang Laut
Selatan dengan lekuk gelombang berjumlah 4 dihubungkan dengan lidah api (5)
berarti bahwa perjuangan yang berkobar-kobar sejak Revolusi 45 berdasarkan UUD
45 dan jiwa juang 45.
Kembang Wijayakusuma;
Merupakan lambang
Wahyu Negara pada saat masih berbentuk kerajaan.
Wijayakusuma menjadi
nama pengenal khas dan merupakan lambang hidup daerah.
Kembang ini hanya ada
dan tumbuh di Cilacap saja (bunga gaib).
Padi dan Kapas;
Melambangkan
keluhuran cita-cita masyarakat Daerah mewujudkan masyarakat adil dan makmur
dalam mengemban Amanat Penderitaan Rakyat.
Padi dan Kapas
bermakna kegiatan masyarakat di bidang pangan dan sandang.
Jumlah butir padi 17
dan kapas 8, dihubungkan dengan Kembang Wijayakusuma yang berkelopak 4 dan
berdaun bunga 5, menunjukkan betapa keramatnya Proklamasi Tujuhbelas Delapan
Empatlima.
Ikan Hiu;
Ikan Hiu melambangkan
Cilacap berada di daerah pantai laut selatan, penghasil ikan, dan sebagian dari
masyarakatnya adalah nelayan.
Warna Lambang Daerah
dan maknanya
Warna Merah Hati :
keberanian, keuletan,
kewaspadaan serta melambangkan perjuangan yang gagah berani
Warna Kuning Emas :
keluhuran didalam
mengemban tugas
Warna Putih :
kesucian jiwa
Warna Hitam :
ketenangan dan
ketabahan
Warna Hijau :
kesuburan dan
kemakmuran
Warna Biru Laut /
Biru Tua :
Cilacap terletak di
pantai selatan, Samudera Indonesia
Seluruh warna
menggambarkan kepribadian masyarakat Daerah.
MOTTO :
JALA BHUMI
WIJAYAKUSUMA CAKTI
JALA : Air, Lautan
BHUMI : Tanah,
Daratan
WIJAYAKUSUMA : Bunga
Kejayaan
CAKTI : Ilmu
Tertinggi
Artinya adalah :
"Kemampuan
membudidayakan bumi, laut, air untuk kemakmuran"
sejak 1986 Kabupaten
Cilacap telah memilik lagu sesanti berjudul Cilacap Bercahaya, ciptaan Sumardi
HS, lirik ditulis oleh mantan Bupati Cilacap, HM Supardi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda adalah motifasi bagi saya, agar saya bisa lebih baik..